Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangkaraya mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mendukung perubahan pelayanan Kesehatan di Kalimantan khususnya. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangkaraya memiliki kekhasan yakni unggul dalam teknologi biomolekuler berbasis kearifan lokal dan terhubung secara global. Sehingga dapat mencetak sumber daya yang dapat bersaing secara nasional maupun internasional. Hal ini sesuai dengan rencana strategis pemerintah tentang revolusi industri 5.0 yang menggabungkan antara teknologi dan manusia, serta kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan dalam bidang kesehatan.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangkaraya merupakan satu-satunya Fakultas Kedokteran swasta yang diselenggarakan di perguruan tinggi Kalimantan Tengah. Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangkaraya disusun dengan pendekatan pendidikan berbasis luaran. Luaran yang akan dicapai oleh lulusan dijabarkan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan yang merujuk pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi tahun 2020. Selain itu, luaran tersebut diperkaya dengan pengetahuan dan keterampilan khusus unggulan.
Fakultas Kedokteran UMPR memiliki peran sangat penting untuk menghasilkan dokter yang siap mengatasi kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama Kalimantan Tengah. Dokter yang dihasilkan di Fakultas Kedokteran UMPR diharapkan juga dapat menyesuaikan diri dengan era digital. Dokter di era digital memerlukan kompetensi tambahan dibandingkan zaman sebelumnya. Dalam Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (SNPPDI) terbaru yang dipublikasikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia pada tahun 2019, dinyatakan bahwa lulusan fakultas kedokteran di Indonesia perlu menguasai literasi revolusi industri 5.0 yang mencakup literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Literasi data yang dimaksud yaitu
pemahaman untuk membaca, menganalisis, serta menggunakan data dan informasi (termasuk big data) dari dunia digital. Literasi teknologi yang perlu dipahami oleh seorang dokter yaitu aplikasi teknologi dan biomolekuler berupa coding, artificial intelligence, dan virtual reality. Literasi manusia terkait dengan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Sehingga di masa depan seorang dokter akan memiliki kemampuan komunikasi yang baik kepada pasien, rekan sejawat, dan masyarakat. Memiliki kemampuan berkolaborasi dan dapat menyampaikan pemikiran-pemikiran kritis dan kreatif. Hal tersebut didukung pendapat Kern (2000) yang mengatakan bahwa literasi manusia adalah penggunaan praktik-praktik situasi sosial, historis, dan kultural dalam menciptakan dan menginterpretasikan makna melalui teks.
Sebagai bidang yang berkembang pesat dengan kebutuhan dan kemampuan untuk terus menerapkan teknologi baru, pendidikan kedokteran harus mampu mempersiapkan dokter masa depan sesuai dengan perubahan tren dalam pola praktik, peran kedokteran dalam diagnosis dan pengobatan penyakit, serta inovasi, dan kemajuan dalam bidang kedokteran. Untuk mengetahui posisi Fakultas Kedokteran yang akan diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) terhadap bidang ilmu di tingkat nasional, maka dilakukan kajian terhadap pengembangan keilmuan, dan kurikulum pada tiga perguruan tinggi penyelenggara Fakultas
kedokteran di nasional dan internasional.